sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Meta Tetap Pede Kembangkan Metaverse di Tengah Demam ChatGPT

Technology editor Wahyu Dwi Anggoro
30/03/2023 11:22 WIB
Nick Clegg, kepala urusan global untuk Meta Platforms Inc., menegaskan bahwa metaverse memiliki potensi besar di masa depan.
Meta Tetap Pede Kembangkan Metaverse di Tengah Demam ChatGPT. (Foto: MNC Media)
Meta Tetap Pede Kembangkan Metaverse di Tengah Demam ChatGPT. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Nick Clegg, kepala urusan global untuk Meta Platforms Inc., menegaskan bahwa metaverse memiliki potensi besar di masa depan. Clegg berjanji teknologi metaverse akan lebih ramah pengguna di masa mendatang.

"Kami akan tetap mengembangkannya, karena kami sangat yakin, berdasarkan bukti awal, bahwa ini akan menjadi jantung dari platform komputasi di masa depan,” kata Clegg, dilansir dari Bloomberg pada Kamis (30/3/3023).

“Namun, prosesnya akan memakan waktu yang cukup lama," kata Clegg.

Komitmen Meta terhadap metaverse berbanding terbalik dengan sikap raksasa teknologi lainnya. Antusiasme terhadap metaverse telah digantikan demam kecerdasan buatan yang dipicu kesuksesan ChatGPT.

Karena kondisi ekonomi yang lebih ketat, industri teknologi harus mengemat sumber daya. Alhasil, banyak perusahaan emngurangi investasi mereka terkait metaverse.

Pada Februari, Microsoft Corp. menghentikan proyek metaverse mereka sebagai bagian dari program PHK terhadap 10.000 orang. Baru-baru ini, Walt Disney Co. memangkas divisi yang mengembangkan metaverse sebagai bagian dari program penghematan biaya.

Clegg  mengatakan Meta menyiapkan cara untuk memanfaatkan investasinya di teknologi dunia virtual. Menurutnya, metaverse bisa menghasilkan keuntungan melalui iklan dan e-commerce.

Meta berusaha meyakinkan investor terkait komitmen perusahaan terhadap metaverse. Pada 2022, setelah menderita penurunan pendapatan selama tiga kuartal berturut-turut, CEO Mark Zuckerberg tetap mempertahankan tekadnya untuk mengembangkan metaverse. 

Namun, investor menentang keras tekad Zuckerberg. Alhasil, kinerja saham perusahaan mengalami tahun terburuk dalam sejarahnya.

Setelah itu, Zuckerberg membuat pernyataan yang mengejutkan. Dia mengumumkan bahwa 2023 merupakan tahun efisiensi.

Tahun ini, Meta akan memecat sebanyak 10.000 pekerja. Pada 2022, perusahaan telah melakukan PHK terhadap  11.000 staf.

Pemangkasan berdampak pada seluruh divisi Meta, termasuk divisi Reality Labs yang mengembangkan metaverse. PHK massal memicu peningkatan harga saham Meta yang signifikan.


(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement