Kemitraan ini akan menawarkan platform AI perusahaan berbasis Llama dari Meta, yang memungkinkan bisnis untuk menyesuaikan, menerapkan, dan mengelola model AI generatif untuk berbagai kasus penggunaan di bidang penjualan, pemasaran, TI, layanan pelanggan, dan keuangan. Usaha patungan ini juga akan menyediakan serangkaian solusi AI yang telah dikonfigurasi sebelumnya.
Kolaborasi Reliance ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Meta merestrukturisasi usaha AI-nya menjadi Superintelligence Labs yang baru, didorong oleh serangkaian perekrutan AI tingkat atas yang mahal. (Meta dilaporkan menghentikan perekrutan besar-besaran ini setelah adanya kekhawatiran dari para pemegang saham.)
"Melalui usaha patungan ini, kami menerapkan model Llama dari Meta ke dunia nyata," ujar CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam sebuah pernyataan tertulis.
Transaksi ini tunduk pada persetujuan regulasi yang lazim dan diperkirakan akan selesai pada kuartal keempat 2025.
Reliance juga berencana untuk berekspansi ke luar India dan membawa anak perusahaan utamanya, Reliance Jio Platforms, ke pasar internasional. Ambani mengungkapkan Jio berencana untuk mengajukan penawaran umum perdana (IPO) pada paruh pertama 2026, setelah banyak antisipasi dan penundaan awal.