IDXChannel – Persaingan industri otomotif di China semakin ketat, dengan pertumbuhan kendaraan listrik yang begitu cepat. Ini membuat sejumlah produsen harus putar otak untuk bersaing secara langsung dengan pembuat mobil China.
Melansir dari laman Motor1, sejumlah nama besar sangat sulit untuk meningkatkan angka penjualan mereka di China. Ini juga terjadi pada Mitsubishi yang alami penurunan penjualan sangat besar pada tahun lalu.
Situasi ini sangat buruk bagi Mitsubishi, sehingga berencana menghentikan produksi lokal di negara terpadat di dunia tersebut. Nikkei Asia melaporkan produsen asal Jepang itu ingin menarik investasinya di usaha patungan lokal dengan Guangzhou Automobile Group.
Sekadar informasi, GAC Mitsubishi Motors didirikan pada 2012 silam, sebagai perusahaan patungan antara kedua perusahaan. Penjualan mencapai puncaknya pada 2018, dengan permintaan sebesar 140 ribu unit.
Tahun lalu, pengiriman mobil ke konsumen menurun menjadi 38.550 unit, atau berkurang sekitar 60 persen dibandingkan 2021. Produksi di pabrik di provinsi Human dihentikan pada Maret 2023, dan Mitsubishi tampaknya tidak berniat untuk melanjutkan operasinya.
Kendati begitu, GAC tampaknya tidak ingin menutup penuh pabrik tersebut dan akan menggunakannya untuk memproduksi mobil listrik. Perusahaan asal China itu memiliki saham sebesar 50 persen, sedangkan Mitsubishi hanya 30 persen pada perusahaan patungan itu.
Berdasarkan laporan Nikkei Asia, GAC Mitsubishi akan tetap eksis sebagai entitas korporasi, namun Mitsubishi Corp akan menarik investasinya. Dana tersebut dilaporkan akan dialihkan ke operasi di Tenggara dan Oseania, karena wilayah ini mewakili sekitar sepertiga penjualan tahunan.
Mitsubishi bukan satu-satunya produsen asal Jepang yang mengalami penurunan popularitas di China. Secara total, produsen asal Negara Matahari Terbit itu hanya memiliki pangsa pasar sebesar 18,3 persen pada 2022, atau 2,8 persen lebih rendah dari tahun lalu.
Saat ini, Mitsubishi disibukkan pada pasar lain dengan meluncurkan sejumlah produk terbaru. Model baru itu adalah New L200/Triton, dan Xforce yang merupakan SUV crossover untuk pasar Asia Tenggara, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.
Perusahan berlogo berlian itu juga telah melakukan rebadge Renault Clio sebagai model baru Colt di Eropa dan memperkenalkan Delica Mini di Jepang. Bahkan, mereka akan meluncurkan mobil listrik baru pada ajang Japan Mobility Show (JMS) 2023.
(YNA)