Masuknya Citroen dalam melakukan investasi dan perakitan mobil listrik secara lokal, diharapkan dapat menarik brand lainnya untuk melakukan hal yang sama. Ini akan memberikan dampak besar pada perekonomian dan membuka lapangan kerja baru.
“Jadi sudah masuk satu, dan kami sedang dalam proses karena ini masih kebijakan baru tentunya kami sudah melakukan rapat interkom. Sampai saat ini baru satu permohonan dan mungkin berikutnya akan menyusul,” tuturnya.
Citroen sendiri sudah memasarkan mobil listrik e-C3 yang dibanderol Rp300 jutaan. Apabila dirakit secara lokal dan mendapatkan insentif, diyakini harga mobil listrik tersebut akan jauh lebih terjangkau.
(YNA)