Octa menjelaskan alasan Honda Rebel jadi idola konsumen di Indonesia karena modelnya yang cruiser dan jarak joknya yang rendah. Dengan postur rata-rata tinggi masyarakat Indonesia 165 cm, maka dengan mudah menapakkan kaki ke aspal saat ada di atas motor.
“Saya juga ada di rumah, meski saya bukan orang pajak. Kenapa saya memilih Rebel? Karena (kaki) bisa napak, terus modelnya juga nggak pegel. Kalau CBR kan terlalu nunduk ya, jadi kalau dibawa jauh atau macet-macetan cepet pegel,” ujarnya.
Desain Honda Rebel memang membuat postur tubuh tetap tegap saat berada di atas motor, sehingga akan memberikan kenyamanan saat berkendara jauh. Octa menyebutkan bahwa ini sesuai dengan tujuan Honda, yakni memberikan pengalaman terbaik ke konsumen.
“Kalau bicara soal big bike, kita memberikan bukan hanya menjual produk tapi juga pengalaman. Bagaimana mereka saat kumpul, touring, sharing, itu juga kita garap. Jadi, segmen konsumen itu tergantung dia kebutuhannya apa,” pungkasnya.
(FRI)