IDXChannel - Raksasa otomotif Jepang, Nissan, memprediksi kerugian besar hingga 750 miliar yen atau sekitar Rp88 triliun pada tahun keuangan 2024-2025.
Sebagai salah satu dari 10 produsen mobil teratas berdasarkan penjualan unit, Nissan terlilit utang yang besar, sulit bersaing di pasar China, dan terkena dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Kami mengambil langkah yang bijaksana untuk merevisi prospek setahun penuh kami, yang mencerminkan tinjauan menyeluruh atas kinerja kami dan nilai tercatat aset produksi," kata Kepala Eksekutif Nissan Ivan Espinosa dalam pernyataannya, dilansir dari AFP pada Jumat (25/4/2025).
"Kami sekarang mengantisipasi kerugian bersih yang signifikan untuk tahun ini, terutama karena penurunan nilai aset yang besar dan biaya restrukturisasi," katanya.
Nissan akan mengumumkan pendapatan tahunannya pada Mei 2025. Tahun keuangan perusahaan berakhir pada 31 Maret 2025.