Pada Februari 2025, perusahaan memproyeksikan kerugian bersih tahunan yang jauh lebih kecil sebesar 80 miliar yen.
Nissan terhuyung-huyung dari krisis ke krisis dalam beberapa tahun terakhir karena dilanda penangkapan mantan bos Carlos Ghosn, pandemi Covid, dan perang Ukraina.
Tahun lalu, perusahaan mengumumkan 9.000 pemutusan hubungan kerja (PHK) di seluruh dunia karena melaporkan penurunan laba bersih sebesar 93 persen.
Kemudian, pembicaraan merger dengan saingannya Honda gagal pada Februari 2025. Diskusi tersebut gagal setelah Honda mengusulkan untuk menjadikan pesaingnya yang sedang kesulitan itu sebagai anak perusahaan, alih-alih rencana yang diumumkan sebelumnya untuk berintegrasi di bawah perusahaan induk baru. (Wahyu Dwi Anggoro)