Raksasa teknologi, termasuk Amazon, Google, Meta, Microsoft, Tesla, dan lainnya, menghabiskan ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk chip Nvidia. Chip itu digunakan untuk membangun pusat data yang diperlukan untuk menyediakan layanan AI kepada pelanggan dan menciptakan model AI.
Harga saham Nvidia bergejolak tahun ini. Perusahaan tersebut mengalami penurunan kapitalisasi pasar sebesar USD600 juta pada Januari setelah peluncuran DeepSeek, model AI asal China yang tidak memerlukan banyak chip canggih.
Selain itu, Nvidia menghadapi larangan penjualan chip ke China yang dikeluarkan oleh pemerintahan Biden AS. Meskipun demikian, harga sahamnya terus menanjak.
Saham perusahaan dapat terus naik. Produsen chip tersebut akan merilis chip Blackwell Ultra generasi berikutnya dalam waktu dekat.
(Wahyu Dwi Anggoro)