IDXChannel- Harga saham produsen chip asal Amerika Serikat turun drastis di perdagangan Senin (27/1/2025). Penurunan itu disebabkan kemunculan model AI generatif atau chatbot berbiaya rendah dari China yang diprediksi mengancam dominasi AS
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (28/1/2025), chatbot itu dikembangkan oleh perusahaan asal China Deepseek. Chatbot tersebut telah menunjukkan kemampuan menyamai kapasitas penentu kecepatan AI AS yang sebagian kecil memiliki investor perusahaan-perusahaan Amerika.
Kemunculan itu membuat saham Nvidia turun hampir 17 persen di Wall Street. Nvidia kehilangan hampir USD600 miliar atau setara Rp9.703 triliun dari nilai pasarnya.
Menurut data LSEG, penurunan nilai pasar saham Nvidia itu menjadi rekor penurunan terdalam di satu hari perdagangan Wall Street. Kerugian tersebut juga melampaui rekor dua kali lipat lebih banyak dalam satu hari di September 2024
Sementara, Indeks Nasdaq yang banyak diisi saham-saham teknologi turun 3 persen.