"Investasi dan kemitraan infrastruktur ini menandai lompatan ke depan berikutnya, memanfaatkan 10 gigawatt untuk mendukung era kecerdasan berikutnya, " ujarnya.
Kolaborasi ini akan melibatkan pengoptimalan bersama peta jalan untuk model dan perangkat lunak infrastruktur OpenAI bersama dengan perangkat keras dan perangkat lunak Nvidia. Kemitraan ini melengkapi kolaborasi OpenAI yang sudah ada dengan raksasa teknologi lainnya, termasuk Microsoft, Oracle, dan SoftBank.
Analis Barclays, Tom O'Malley, mencatat berdasarkan laporan pendapatan Nvidia pada kuartal II-2025, 1 gigawatt setara dengan pendapatan sekitar USD35 miliar bagi Nvidia, yang berpotensi menghasilkan lebih dari USD350 miliar dari kemitraan OpenAI ini.
"Pengumuman hari ini menunjukkan bahwa kita berada dalam masa keemasan komputasi. "Silikon serbaguna akan menjalankan sebagian besar beban kerja OpenAI setidaknya hingga akhir dekade ini," kata O'Malley.
Analis Bloomberg Intelligence, Kunjan Sobhani, mencatat kemitraan ini dapat menghasilkan pendapatan ratusan miliar dolar dari sistem komputasi dan jaringan AI Nvidia. Sobhani menambahkan bahwa skala kemitraan ini memperkuat visibilitas backlog hingga 2026-2027 dan seterusnya, serta mengurangi kekhawatiran seputar hilangnya pangsa pasar dan melambatnya permintaan GPU.