IDXChannel - Pemerintah Belanda telah mengambil alih Nexperia, produsen chip milik China yang berbasis di Belanda. Hal ini dalam upaya untuk mengamankan pasokan semikonduktor Eropa untuk mobil dan barang elektronik lainnya serta melindungi keamanan ekonomi Eropa.
Dilansir dari laman BBC Selasa (14/10/2025), Deen Haag menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil karena kekurangan tata kelola yang serius dan untuk mencegah chip tersebut tidak tersedia dalam keadaan darurat.
Pemilik Nexperia Wingtech mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan mengambil tindakan untuk melindungi hak-haknya dan akan mencari dukungan pemerintah.
Perkembangan ini mengancam akan meningkatkan ketegangan antara Uni Eropa dan China, yang telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir terkait perdagangan dan hubungan Beijing dengan Rusia.
Pada Desember 2024, pemerintah AS memasukkan Wingtech ke dalam apa yang disebut daftar entitas, yang mengidentifikasi perusahaan tersebut sebagai ancaman keamanan nasional.
Berdasarkan peraturan tersebut, perusahaan-perusahaan AS dilarang mengekspor barang-barang buatan Amerika ke perusahaan-perusahaan yang tercantum dalam daftar tersebut kecuali mereka memiliki persetujuan khusus.
Di Inggris, Nexperia terpaksa menjual pabrik cip silikonnya di Newport, setelah anggota parlemen dan menteri menyatakan kekhawatiran keamanan nasional. Saat ini, perusahaan tersebut memiliki fasilitas di Inggris di Stockport.
Kementerian Ekonomi Belanda mengatakan bahwa mereka membuat keputusan sangat luar biasa untuk menerapkan Undang-Undang Ketersediaan Barang atas sinyal-sinyal akut mengenai kekurangan tata kelola yang serius di dalam Nexperia.
"Sinyal-sinyal ini mengancam keberlanjutan dan perlindungan pengetahuan dan kemampuan teknologi krusial di tanah Belanda dan Eropa," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Kehilangan kemampuan ini dapat menimbulkan risiko bagi keamanan ekonomi Belanda dan Eropa," tutur dia. Namun, pernyataan tersebut tidak merinci alasan mengapa mereka menganggap operasi perusahaan tersebut berisiko.
Seorang juru bicara menteri urusan ekonomi mengatakan kepada BBC bahwa tidak ada informasi lebih lanjut yang dapat dibagikan.
Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk menjaga kelancaran pasokan chip Eropa dan melindungi kekayaan intelektual Belanda, kata peneliti Uni Eropa-China, Sacha Courtial.
Dalam krisis, perusahaan milik China dapat mendapat tekanan dari Beijing untuk menghentikan pasokan atau memprioritaskan penjualan ke China, yang melumpuhkan industri-industri Eropa seperti produsen mobil dan elektronik.
"Langkah Den Haag menempatkan keamanan ekonomi di atas prinsip-prinsip investasi pasar bebas, yang dapat membuka jalan bagi pemerintah lain untuk mengikutinya," kata Courtial dari Jacques Delors Institute.
Mitigasi risiko
Di sisi lain, Undang-Undang Ketersediaan Barang dirancang untuk memungkinkan Den Haag melakukan intervensi terhadap perusahaan-perusahaan dalam keadaan luar biasa. Ini termasuk ancaman terhadap keamanan ekonomi negara dan untuk memastikan pasokan barang-barang penting.
Berdasarkan perintah tersebut, Menteri Urusan Ekonomi Belanda, Vincent Karremans, dapat membatalkan atau memblokir keputusan Nexperia jika keputusan tersebut berpotensi merugikan kepentingan perusahaan, masa depannya sebagai bisnis di Belanda atau Eropa, atau untuk memastikan pasokan tetap tersedia dalam keadaan darurat.
Pemerintah Belanda menambahkan bahwa produksi perusahaan dapat berlanjut seperti biasa. "Langkah ini dimaksudkan untuk memitigasi risiko tersebut," kata kementerian tersebut.
Saham Wingtech, perusahaan induk Nexperia yang terdaftar di bursa Shanghai, turun 10 persen pada Senin pagi.
Seorang juru bicara Nexperia mengatakan bahwa perusahaan mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku, kontrol ekspor, dan rezim sanksi, dan tidak memberikan komentar lebih lanjut.
Dalam sebuah pernyataan dalam bahasa Mandarin, Wingtech mengatakan bahwa operasinya terus berjalan tanpa gangguan dan tetap berkomunikasi secara erat dengan para pemasok dan pelanggannya.
Wingtech mengatakan dalam pengajuan saham bahwa ketua perusahaan, Zhang Xuezheng, diskors dari dewan direksi Nexperia berdasarkan perintah pengadilan Amsterdam awal bulan ini.
Perusahaan juga sedang berdiskusi dengan para pengacara tentang kemungkinan upaya hukum, tambahnya. Hingga saat ini, BBC juga telah menghubungi kedutaan besar China di Belanda dan Brussel.
(kunthi fahmar sandy)