IDXChannel - Pemerintahan Inggris sedang mempertimbangkan untuk turun tangan mendukung para pemasok Jaguar Land Rover (JLR), setelah produsen mobil tersebut terpaksa menghentikan produksi akibat serangan siber.
Dilansir dari laman BBC Kamis (25/9/2025), serangan pada akhir Agustus tersebut memaksa JLR untuk menutup jaringan TI-nya. Pabrik-pabriknya pun ditutup sementara hingga paling cepat bulan depan.
Kekhawatiran semakin meningkat untuk beberapa pemasok, khususnya perusahaan kecil yang sepenuhnya bergantung pada bisnis JLR, dapat bangkrut tanpa dukungan.
Salah satu ide yang sedang dijajaki adalah pemerintah membeli komponen yang dibuat oleh para pemasok, agar mereka tetap beroperasi hingga lini produksi JLR kembali beroperasi.
JLR biasanya diperkirakan memproduksi lebih dari 1.000 mobil per hari di tiga pabriknya di Solihull dan Wolverhampton di West Midlands, serta Halewood di Merseyside.
Namun, para pekerja dipulangkan setelah peretasan tersebut (yang pertama kali terungkap pada 1 September) tanpa tanggal pasti untuk kembali bekerja. Investigasi sedang dilakukan terkait serangan siber terhadap JLR, yang diperkirakan menyebabkan kerugian produksi perusahaan setidaknya 50 juta poundaterling per minggu.
Perusahaan mengonfirmasi minggu ini bahwa pabrik-pabriknya tidak akan kembali beroperasi hingga 1 Oktober, dengan laporan sebelumnya menunjukkan gangguan tersebut dapat berlangsung hingga November.
Serikat pekerja telah menyerukan skema cuti ala Covid, tetapi para menteri telah mengesampingkan hal ini mengingat kemungkinan biayanya, ungkap beberapa sumber kepada BBC.
Pilihan lain yang sedang dipertimbangkan adalah memberikan pinjaman yang didukung pemerintah kepada para pemasok, meskipun hal ini dipahami tidak populer di kalangan pemasok.
Pembelian dan penimbunan suku cadang mobil oleh pemerintah juga merupakan opsi yang dipertimbangkan, tetapi hal ini akan menghadirkan tantangan logistik yang cukup besar.
Proses manufaktur JLR bergantung pada ketersediaan suku cadang yang tepat di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat.
(kunthi fahmar sandy)