Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon Prawiraatmadja turut menyoroti mulai masuknya sky taxi yang akan diujicobakan di IKN dalam waktu dekat.
Menurut dia, sky taxi atau taksi terbang merupakan bagian dari transformasi teknologi transformasi di masa depan. Bahkan kehadiran sky taxi juga bisa berpengaruh terhadap pasar helikopter di Indonesia karena memiliki segmentasi pasar yang hampir mirip.
"Memang (segmentasi pasar) sama, cuma karena sekarang ini (taksi terbang) lebih hemat energi, tentu nanti dalam jangka panjang lebih sustainable dan lebih efisien," katanya.
Sekedar informasi, saat ini salah satu perusahaan asal Korea Selatan di bawah perusahaan Hyundai berencana mengembangkan taksi terbang di IKN. Taksi terbang berjenis Optionally Piloted Personal/Passenger Air Vehicle (OPPAV) merupakan kendaraan yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC).
Setelah uji coba KARI selesai, Hyundai merencanakan untuk mengembangkanskema bisnis dalam melalui Supernal, perusahaan dari Hyundai Motor Group di Amerika Serikat yang mengembangkan pesawat mobilitas udara perkotaan. Pengembangan tersebut yang nantinya akan dikomersialkan, serta dilanjutkan hingga pengembangan teknologi penerbangan autonomous.
(FRI)