IDXChannel - Induk perusahaan Google, Alphabet Inc, melaporkan pendapatan kuartal kedua yang melampaui ekspektasi para analis. Hal ini didorong oleh permintaan layanan komputasi awan (cloud computing) dan iklan di mesin pencarinya.
Penjualan, tidak termasuk pembayaran kepada para mitra, mencapai USD71,36 miliar pada kuartal kedua, kata perusahaan tersebut pada Selasa (23/7/2024) dalam sebuah pernyataan. Para analis memproyeksikan USD70,7 miliar, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg. Laba bersih adalah USD1,89 per saham, dibandingkan dengan estimasi Wall Street sebesar USD1,84 per saham.
Google pernah menjadi yang terdepan dalam perlombaan AI karena perusahaan ini mengembangkan sebagian besar teknologi yang mendasari chatbot yang populer. Sekarang, perusahaan ini berada di bawah tekanan untuk membuktikan bahwa mereka dapat bertahan dalam persaingan dengan perusahaan-perusahaan seperti OpenAI dan Microsoft Corp ketika mereka mencoba untuk menarik orang-orang dari pencarian web tradisional, mendorong chatbot yang dapat menjawab pertanyaan pengguna dengan cara percakapan.
Google telah bergegas untuk menyematkan kecerdasan buatan ke dalam semua produknya yang banyak digunakan, termasuk Gmail, Google Docs, dan pencarian, sembari meningkatkan kemampuan AI-nya sendiri--sebuah inisiatif yang mahal dengan hasil yang beragam.
Raksasa teknologi ini juga menyediakan layanan komputasi awan untuk perusahaan rintisan yang berkembang pesat, sehingga mendorong profitabilitas yang konsisten untuk bisnis tersebut setelah bertahun-tahun merugi.