IDXChannel - Walt Disney membukukan kinerja yang lesu pada laporan fiskal kuartal keempat. Hal itu dipengaruhi oleh turunnya laba dan pendapatan dari rilis film terbaru hingga iklan.
Laba operasional pada divisi studio yang memproduksi film turun lebih dari sepertiga menjadi USD691 juta, meleset dari ekspektasi konsensus Bloomberg sebesar USD704,2 juta. Hal itu dipengaruhi oleh perbandingan yang ketat dengan film-film box office seperti "Deadpool & Wolverine" dan "Inside Out 2" tahun lalu.
Biaya televisi dan pendapatan iklan juga terpukul, mencerminkan perubahan kebiasaan menonton yang memicu peralihan industri dari televisi kabel dan siaran tradisional. Laba segmen TV tradisional turun 21 persen menjadi USD391 juta selama kuartal yang berakhir pada September.
Sebagai gantinya, Disney telah berupaya untuk menarik pelanggan melalui peningkatan layanan streaming Disney+ dan peningkatan pada taman hiburan dan kapal pesiarnya.
Peningkatan jumlah pelanggan Disney+ dan layanan Hulu perusahaan menjadi total 196 juta, serta kesepakatan distribusi baru dengan penyedia broadband Charter Communications, membantu meningkatkan laba streaming sebesar 39 persen menjadi USD352 juta.
Pendapatan operasional di bisnis pengalaman Disney, yang mencakup taman hiburan dan layanan kapal pesiar, naik 13 persen menjadi USD1,88 miliar. Hal ini sebagian berkat peningkatan jumlah hari penumpang di kapal pesiar Disney.
CEO Bob Iger mengatakan Disney menunjukkan kemajuan besar dalam memanfaatkan nilai aset kreatif. “Dan merek kami dan terus membuat kemajuan yang berarti dalam bisnis langsung ke konsumen kami," kata Iger seperti dilansir dari Investing, Kamis (13/11/2025).
Dengan latar belakang tersebut, Disney melaporkan laba per saham yang disesuaikan secara triwulanan di seluruh grup sebesar USD1,11, dibandingkan dengan estimasi konsensus Bloomberg sebesar USD1,07. Sementara itu, Pendapatan untuk periode tersebut turun 0,5 persen menjadi USD22,46 miliar, dibandingkan ekspektasi USD22,83 miliar.
"Kuartal ini relatif lesu dengan penurunan penjualan dan total pendapatan operasional," ujar analis di Vital Knowledge dalam sebuah catatan.
Adapun Disney memproyeksikan ekspansi laba per saham dengan persentase penyesuaian dua digit pada tahun fiskal 2026 dan 2027.
Segmen hiburan juga diproyeksikan menghasilkan pertumbuhan pendapatan operasional dua digit, dengan bobot pada paruh kedua tahun ini.
Dewan direksi Disney mengumumkan peningkatan dividen sebesar USD1,50 per saham, naik dari sebelumnya USD1 per lembar. Target pembelian kembali saham juga digandakan menjadi USD7 miliar.
Dengan kinerja tersebut, saham raksasa hiburan tersebut turun lebih dari 2 persen dalam perdagangan pra-pasar di AS pada Kamis.
(Febrina Ratna Iskana)