sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pendapatan YouTube Kuartal III-2025 Capai USD10 Miliar

Technology editor Kunthi Fahmar Sandy
31/10/2025 04:37 WIB
Total pendapatan perusahaan juga mencapai tonggak sejarah, melampaui USD100 miliar dalam satu kuartal untuk pertama kalinya atau mencapai USD102,34 miliar.
Pendapatan YouTube Kuartal III-2025 Capai USD10 Miliar (FOTO:iNews Media Group)
Pendapatan YouTube Kuartal III-2025 Capai USD10 Miliar (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Pendapatan iklan YouTube melampaui USD10 miliar untuk pertama kalinya dalam satu kuartal. Hal ini mendorong induk perusahaan Alphabet melampaui ekspektasi Wall Street untuk periode Juli hingga September 2025.

Dilansir dari laman Deadline Kamis (30/10/2025), total pendapatan perusahaan juga mencapai tonggak sejarah, melampaui USD100 miliar dalam satu kuartal untuk pertama kalinya atau mencapai USD102,34 miliar, naik 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba per saham terdilusi mencapai USD2,87, naik dari USD2,12.

Metrik utama melampaui konsensus analis Wall Street yang memperkirakan EPS sebesar USD2,27 dan pendapatan sebesar USD100,14 miliar. Ini merupakan catatan gemilang lainnya, sebutan bagi para Wall Street untuk laporan pendapatan kuartalan, bagi sektor teknologi yang sedang berkembang pesat. 

Perusahaan-perusahaan teknologi besar menjadi sorotan, dengan Alphabet dan Meta melaporkan pendapatannya hari ini, diikuti oleh Apple dan Amazon pada hari Kamis.

Investasi besar dalam AI dan penghematan biaya yang diantisipasi oleh investor sebagai hasilnya telah mengangkat saham sejumlah perusahaan teknologi besar akhir-akhir ini, dengan Nvidia menjadi perusahaan pertama senilai USD5 triliun pada hari Rabu sebelumnya.

Pendapatan iklan YouTube meningkat 16 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu, mencapai hampir USD10,3 miliar. Setelah merayakan hari jadinya yang ke-20 musim semi lalu, platform ini telah berevolusi dari perusahaan rintisan yang berantakan dan merugi menjadi raksasa yang berjalan lancar. 

YouTube TV mempertahankan posisi teratas sebagai tujuan streaming teratas dalam peringkat Nielsen selama dua setengah tahun berturut-turut, dan juga semakin berkembang berkat paket TV berbayarnya, YouTube TV. Setelah mengumpulkan hampir 10 juta pelanggan dan menjadi operator TV berbayar teratas di AS, YouTube TV berupaya memanfaatkan peluang tersebut dalam negosiasi dengan para pengembang. 

Distributor ini telah berselisih dengan hampir setengah lusin perusahaan induk jaringan pada tahun 2025, dengan tenggat waktu yang semakin dekat pada Kamis malam dengan Disney. Jaringan TelevisaUnivision, terutama raksasa penyiaran Univision, telah menonaktifkan YouTube TV selama beberapa minggu terakhir.

"YouTube Premium membantu mendorong jumlah langganan berbayar melampaui 300 juta," ujar CEO Sundar Pichai dalam rilis pendapatan, dengan Google One juga menjadi daya tarik utama.

"Pichai juga membahas Gemini, model bahasa besar perusahaan, yang telah terintegrasi ke dalam hasil pencarian di Google. Aplikasi Gemini kini juga memiliki lebih dari 650 juta pengguna aktif bulanan," ujar CEO tersebut.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement