sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Peneliti China Temukan Algoritma Kuantum Pemecah Enkripsi, Keamanan Digital Terancam?

Technology editor Tangguh Yudha/MPI
16/01/2023 23:57 WIB
Mereka menyebut algoritma tersebut dapat dijalankan menggunakan komputer kuantum yang ada saat ini.
Peneliti China Temukan Algoritma Kuantum Pemecah Enkripsi, Keamanan Digital Terancam? Foto: MNC Media.
Peneliti China Temukan Algoritma Kuantum Pemecah Enkripsi, Keamanan Digital Terancam? Foto: MNC Media.

IDXChannel - Sejumlah peneliti dari Universitas Tsinghua, China, mengeklaim telah menemukan algoritma berbasis kuantum yang mampu memecahkan standar enkripsi paling rumit. 

Mereka menyebut algoritma tersebut dapat dijalankan menggunakan komputer kuantum yang ada saat ini.

Profesor Universitas Tsinghua, Long Guili, dan timnya mengatakan mereka telah mengembangkan algoritme faktorisasi hemat qubit baru yang dapat menyebabkan masalah untuk standar keamanan kriptografi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Algoritme yang disebut sublinear-resource quantum integer factorization (SQIF) itu dapat mengoptimalkan proses perhitungan kuantum dengan mengurangi jumlah qubit yang diperlukan untuk melakukan perhitungan pemecahan kode. 

Mereka menciptakannya dari hasil pengembangann di yahun 2013 oleh peneliti Jerman Claus Schnorr.

Jika klaim tersebut benar, maka algoritme ketahanan enkripsi saat ini dapat berkurang secara drastis. Umur enkripsi pun dikatakan akan menjadi nol dalam beberapa tahun ke depan. Selain itu, algoritme juga dapat mengurangi peluang untuk memecahkan enkripsi lebih cepat dari yang diperkirakan selama ini.

Untuk diketahui, selama ini enksripsi yang paling populer digunakan adalah SHA-256 yang dibuat oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat pada 2001. SHA-256 adalah fungsi hashing kriptografi yang mengubah data menjadi string terenkripsi dengan 256 karakter.

Dengan SHA-256, output terenkripsi tidak dapat dibaca kecuali penerima memiliki kunci yang tepat untuk mendekripsi pesan. 

Kunci dekripsi ini juga terdiri dari string matematika kompleks yang terkait dengan hash SHA-256, membuat pesan terenkripsi menjadi sangat sulit untuk didekripsi tanpa kunci yang tepat.

Misalnya, waktu untuk memecahkan kunci enkripsi bit RSA-2048 menggunakan sumber daya komputasi tradisional paling kuat saat ini diperkirakan sekitar 300 triliun tahun. Dengan begitu SHA-256 menjadi enkripsi yang terdengar paling aman dan tidak perlu diragukan lagi keamanannya.

Namun, kehadiran komputer kuantum menjadi ancaman. Menurut ahli kriptografi dan kuantum, komputer kuantum berukuran tepat dapat menyelesaikan operasi pemecah algoritme yang sama hanya dalam waktu kurang dari delapan jam.

Osprey IBM saat ini adalah prosesor kuantum terbesar di dunia, dengan berat 433 qubit. Peta jalan kuantum perusahaan menggambarkan rencana untuk mengejar prosesor yang lebih besar mulai dari 1.100 qubit pada 2023 hingga lebih dari 4.100 qubit pada 2025.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement