Sebagai perbandingan, sebuah studi oleh Jato Analytics selama lima bulan pertama tahun ini menempatkan merek China pada 4,3 persen pangsa pasar di seluruh UE, dan hanya 1,6 persen di Jerman dan 2,7 persen di Prancis. Namun, Spanyol lebih tinggi pada 9,2 persen.
Analisnya Felipe Munoz mengatakan: fakta bahwa Inggris belum mengenakan tarif merupakan peluang besar bagi China, seiring dengan popularitas mobil listrik. "MG juga bermain seperti merek lokal, dan tidak seperti Prancis dan Jerman, Inggris tidak memiliki industri lokal besar untuk dilindungi," katanya.
Namun, beberapa petinggi industri telah memperingatkan bahwa industri Inggris akan kesulitan bersaing, dan Inggris mungkin harus memperkenalkan kuota. Sementara itu, Perusahaan China dan waralaba mereka telah membeli ruang untuk memamerkan mobil mereka. "Pabrikan China memproduksi mobil yang lebih baik, lebih murah, dan lebih inovatif di setiap sektor pasar," kata John Neill, Mantan Presiden SMMT dan Mantan Kepala Eksekutif Unipart.
"Jika mereka akan menjual di sini, kami harus meminta China untuk memproduksi di sini," ujarnya. Pemerintah sejauh ini menghadapi sedikit tekanan dari pemasok yang ada untuk meniru tarif yang dikenakan oleh UE, AS, dan Kanada pada mobil listrik.
Mayoritas negara anggota UE mendukung pajak besar yang dikenakan pada impor EV dari China sekitar 45 persen, dan Kanada mengumumkan pengenaan pajak 100 persen pada kendaraan listrik buatan China.