2. Serangan Dunia Maya Antar Negara
Sepanjang tahun 2022, sejumlah serangan dunia maya antar negara terjadi, seperti serangan Iran terhadap Albania, serangan Rusia terhadap Ukraina dan Montenegro, atau serangan tak dikenal terhadap Pemerintah Selandia Baru.
Mengenai hal itu, Ryan Kirkwood selaku CTO perusahaan investasi Freedom Dividend mengatakan, serangan dunia maya antara negara seperti peretasan Komite Nasional Demokratik Rusia di AS pada 2016, pun merupakan ancaman besar bagi sebuah bisnis di negara.
Kirkwood mengatakan, pada tahun 2023 akan terjadi banyak serangan dunia maya antar negara perihal bisnis, dimana modus serangan akan lebih canggih dan jumlahnya akan lebih banyak.
3. Serangan Melalui Pihak Ketiga
Dengan munculnya migrasi cloud, banyak perusahaan yang menggabungkan solusi perangkat lunak pihak ketiga ke dalam infrastruktur perusahaan mereka. Mengenai hal itu, banyak profesional keamanan siber yang memperingatkan resiko dari keputusan tersebut. Karena lebih dari 36 persen profesional keamanan siber melaporkan, bahwa risiko pihak ketiga merupakan ancaman utama bagi keamanan dunia maya organisasi mereka.
David Attar selaku konsultan digital dan penanganan data di perusahaan desain web Collectiveray percaya, bahwa pelanggaran data karena akses pihak ketiga akan meningkat di tahun 2023. Dia juga mengatakan, hal tersebut akan mempengaruhi perusahan di industri perawatan kesehatan, pendidikan dan manufaktur. Hal itu disebabkan karena kurangnya keamanan pada akses pihak ketiga, dan diprediksi hal itu tetap akan terjadi di tahun 2023.