Sebelumnya, sejumlah pejabat tinggi di negara-negara juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap keamanan data DeepSeek. Salah satunya Menteri Sains Australia, Ed Husic, yang menyuarakan kekhawatirannya terhadap privasi pengguna DeepSeek.
Dia khawatir chatbot China yang telah menyebabkan kekacauan di pasar modal Amerika Serikat (AS) itu mengumpulkan data masyarakat untuk keperluan intelijen China.
Husic mengatakan kepada ABC News pada Selasa (28/1/2025) bahwa masih banyak pertanyaan yang belum terjawab terkait keamanan data, termasuk mengenai "pengelolaan data dan privasi."
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengatakan DeepSeek merupakan "peringatan" bagi negaranya. Tetapi dia tidak menyiratkan bahwa aplikasi AI itu merupakan ancaman bagi keamanan nasional, dan justru menyebut DeepSeek bisa menjadi hal yang baik jika dapat menekan biaya.
DeepSeek telah meroket ke puncak toko aplikasi di kedua negara, Inggris dan AS, dengan diunduh sebanyak 3 juta kali sejak diluncurkan.
(Febrina Ratna Iskana)