"Kita memilih Taiwan karena kita anggap Taiwan merupakan salah satu negara yang menerapkan ticketing berbasis digital yang baik, best pratice salah satunya, selain mungkin seperti Jepang dan negara lainnya," ujarnya.
Menurutnya juga, sistem pembayaran digital di Taiwan mirip seperti yang saat ini sedang dicita-citakan oleh MRT Jakarta dalam peta jalan 'MRTJ Ticketing Future Roadmap'. Dalam hal ini, MRT Jakarta sedang bertransformasi dari sebelumnya fokus kepada kartu Multi Trip Ticket (MTT), Single Trip Ticket (STT), dan kartu uang elektronik (KUE) perbankan, menjadi sistem pembayaran berbasis server seperti aplikasi.
"Namun, MTT ini sedang kita fokuskan untuk ditransformasikan ke arah mobile apps dan juga server based payment (sistem pembayaran berbasis server)," kata Ahmad.
"Dua hal tadi yang diharapkan bisa membagikan informasi bagaimana suatu transportasi publik menerapkan sistem ticketing digital terintegrasi yang memberikan kemudahan bagi masyarakat," katanya.
Sebagai informasi, MRT Jakarta telah menyiapkan peta jalan (roadmap) sistem pembayaran yang lebih modern dan efisien untuk jangka waktu 2024-2028. Hal itu dipecah menjadi dua basis yakni berbasis kartu (account based ticketing/payment) dan berbasis server (server based ticketing/payment).