Ketika Netflix diluncurkan sebagai layanan berlangganan pada tahun 1999, angka satu juta pengguna yang didapatkan membutuhkan waktu 3,5 tahun.
Hal ini menunjukkan perkembangan internet yang semakin berkembang dari waktu ke waktu, mendorong layanan online untuk dapat menjangkau pengguna dengan lebih cepat.
Menurut Fortune Business Insights, market size AI akan mencapai USD1,39 triliun pada 2029 dengan CAGR sebesar 20,1% selama periode perkiraan 2022 hingga 2029.
Adapun menurut riset PWC, Kecerdasan buatan ini dapat mengubah produktivitas dan potensi PDB ekonomi global. Investasi strategis dalam berbagai jenis teknologi AI diperlukan untuk mewujudkannya.
“Riset kami juga menunjukkan bahwa 45% dari total keuntungan ekonomi pada 2030 akan datang dari penyempurnaan produk, yang merangsang permintaan konsumen. Ini karena AI akan mendorong variasi produk yang lebih besar, dengan peningkatan personalisasi, daya tarik, dan keterjangkauan dari waktu ke waktu,”tulis laporan PWC dikutip Senin, (6/2).
Menurut pwc, Keuntungan ekonomi terbesar dari AI akan dimiliki China dengan peningkatan 26% terhadap PDB pada 2030. Sementara Amerika Utara akan mengalami peningkatan ekonomi 14,5% atau setara dengan total USD10,7 triliun dan menyumbang hampir 70% terhadap ekonomi global.
Menurut laporan Bloomberg, kesepakatan itu akan membuat Google memiliki saham di Anthropic. Meski demikian, Google tidak mengharuskan startup AI itu menghabiskan dana untuk membeli layanan cloud dari Google.
Didirikan pada tahun 2021 oleh mantan petinggi OpenAI Inc., dua bersaudara Daniela dan Dario Amodei mendirikan Anthropic AI pada Januari dan merilis tes terbatas chatbot baru mereka bernama Claude untuk menyaingi ChatGPT dari OpenAI yang sangat populer.
Kemitraan Google-Anthropic ini merupakan upaya menyaingi investasi USD10 miliar yang telah digelontorkan oleh Microsoft Corp. kepada OpenAI.
Aliansi semacam itu mebuat raksasa tekno seperti Microsoft dan Google akses ke beberapa sistem AI yang paling populer dan canggih.
Namun, sebagai startup, Anthropic pada gilirannya, membutuhkan dana dan sumber daya cloud-computing yang dapat disediakan oleh raksasa teknologi seperti Google.
Investasi Google di Anthropic sebelumnya diungkapkan oleh Financial Times pada Jumat lalu (3/2). (ADF)