Tak ayal jika pemerintah Korea Selatan ingin mengambil peran dalam peperangan chip semikonduktor ini.
Chip semikonduktor, teknologi ‘otak’ yang berada pada ponsel hingga perangkat keras militer ini menjadi pusat perselisihan sengit antara Amerika Serikat (AS) dan China dalam beberapa waktu terakhir.
Pada Oktober tahun lalu, Washington mengumumkan akan memerlukan lisensi untuk perusahaan pengguna semikonduktor buatan AS di China.
Diketahui perusahaan chip AS, NVIDIA Corporation, perusahaan yang didirikan di Delaware dan berbasis di Santa Clara, California ini juga menjadi pemain utama industri ini.
Pekan lalu, Belanda mengatakan pihaknya juga berencana untuk membatasi ekspor teknologi microchip China untuk melindungi keamanan nasional.
Pada waktu yang hampir sama, Kementerian Perdagangan Korea Selatan menyuarakan keprihatinan atas kebijakan AS tentang semikonduktor.
Kementerian tersebut mengatakan Undang-undang chip tersebut dapat memperdalam ketidakpastian bisnis, melanggar hak manajemen dan teknologi perusahaan serta membuat Amerika Serikat kurang menarik sebagai opsi investasi.
China sering menyebut AS sebagai "hegemon teknologi" sebagai tanggapan atas kontrol ekspor yang diberlakukan oleh Washington. (ADF)