Dilansir dari laman TechSpot pada Jumat (16/12), Yangtze Memory dan perusahaan pembuat chip lainnya sudah dimasukkan ke dalam Daftar Tidak Terverifikasi oleh Departemen Perdagangan AS pada bulan Oktober dan menunggu inspeksi organisasi China oleh pejabat AS. Setelah berada di Daftar Tidak Terverifikasi, perusahaan terkait akan mendapatkan periode 60 hari untuk membuktikan bahwa bisnis mereka tidak terlibat dalam aktivitas apa pun yang dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional AS.
Saat ini, Beijing tampaknya bersedia bekerja sama dengan Washington untuk menghindari kehilangan akses ke teknologi penting AS, dengan Kementerian Perdagangan China "membantu" YMTC dan perusahaan lain untuk mematuhi pemeriksaan resmi AS untuk membuktikan bahwa mereka tidak melakukan kesalahan apa pun.
Pembaruan yang dikabarkan untuk Daftar Tidak Terverifikasi akan datang sementara pemeriksaan yang disebutkan di atas masih berlangsung, membuat YMTC dan usaha lain tidak dapat membeli peralatan, perangkat lunak, dan komponen yang diproduksi oleh perusahaan yang berbasis di AS.
Daftar hitam tersebut bisa saja hanya bersifat sementara, hal itu tergantung apakah situasi ketegangan antara pihak Washington dan Beijing bisa mereda atau makin memburuk.
Penulis: Savira Agustin
(IND)