Dia menjelaskan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang tidak mudah diselesaikan pembangunan infrastruktur telekomunikasinya. Lantaran bukan negara daratan, tidak semua fiber optik bisa menjangkaunya.
Indonesia, lanjut Ismail, perlu spektrum frekuensi radio dan satelit sebagai penopang jaringan telekomunikasi, dan hal tersebut berbeda dengan Singapura. Selain karena cakupannya lebih luas, juga investasinya disebut lebih murah.
"Untuk negara kepulauan seperti Indonesia, kenapa satelit bagus? Karena kalau kita bangun optik besar investasinya, triliunan. Tidak sebanding dengan misal pulau yang cuma ada 200 KK. Maka satelit jadi solusinya, " pungkas Ismail. (NIA)