Rianita Anggraini/Magang
IDXChannel – Roblox, sebuah platform game yang berfokus pada komunitas dan populer di kalangan anak-anak, telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagian besar tim akuisisi bakatnya (talent acquisition/TA). Hal tersebut menandakan pergeseran fokus perusahaan dari ekspansi ke laba.
Dilansir dari TechCrunch, Roblox mengonfirmasi sekitar 30 karyawan telah dipecat pada Senin (18/9). Namun, dilaporkan tidak ada tim lain yang terkena dampak PHK tersebut.
“Target pertumbuhan agresif yang dikejar Roblox dalam beberapa tahun terakhir memerlukan investasi yang lebih besar dalam organisasi TA kami,” kata juru bicara Roblox, dikutip IDXChannel, Jumat (22/9).
“Dengan komitmen untuk mencapai pertumbuhan kompensasi tunai yang sejalan dengan pertumbuhan pemesanan kami pada akhir Q1 2024, kami sekarang memerlukan organisasi Talent Acquisition yang lebih kecil untuk memenuhi kebutuhan perekrutan kami yang telah disesuaikan. Tindakan ini merupakan hasil dari pengurangan target perekrutan kami agar lebih selaras dengan tujuan pertumbuhan kami,” lanjutnya.
Ada petunjuk bahwa perlambatan perekrutan akan terjadi sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk memangkas biaya.
Sebagai Chief Financial Officer (CFO) Roblox, Michael Guthrie berbagi tentang laporan pendapatan kuartal II 2023 perusahaan baru-baru ini.
“Kita akan melihat pengaruh terhadap hampir semua area biaya selama 12 bulan ke depan. Kami berpikir akan melihat sedikit pengaruh dalam beban pokok penjualan (COGS) karena kami telah memperlambat perekrutan, pengaruh terhadap biaya kompensasi kami karena infra, kepercayaan dan keamanan, kami sedikit melambat di sana. Kami telah menutup kesenjangan yang cukup berarti pada kedua hal tersebut”
Perusahaan ini telah mengalami periode pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan pengguna aktif hariannya meningkat hampir tiga kali lipat dari kuartal I 2020 menjadi 66 juta pada awal tahun ini.
Seiring dengan berkembangnya bisnis, perusahaan ini mengeluarkan lebih banyak dana alias ‘bakar uang’ untuk memberikan kompensasi kepada developer (pengembang).
Biaya pertukaran pengembang, yang terdiri dari jumlah yang dibayarkan Roblox kepada pembuat konten yang menguangkan mata uang dalam game yang diperoleh, berjumlah USD348 juta dalam enam bulan pertama yang berakhir pada Juni 2023, dibandingkan dengan USD290 juta pada tahun sebelumnya.
Meskipun ada pertumbuhan dalam jumlah pengguna dan jumlah jam yang dihabiskan di platform tersebut, pengguna ternyata tidak menghabiskan lebih banyak uang.
Pemesanan rata-rata per DAU (daily active users/ pengguna aktif harian) dari kuartal kedua adalah USD11,92, turun 3 persen secara tahunan (year on year/yoy). Roblox tetap tidak mendapatkan untung, alias membukukan rugi bersih sebesar USD282,8 juta pada kuartal kedua 2023, naik dari USD176,4 juta pada tahun sebelumnya.
Operasional Roblox di China, perusahaan patungan yang didirikannya dengan raksasa teknologi Tencent pada 2019, tampaknya tidak terpengaruh oleh gelombang PHK ini. (ADF)
