Menurut catatan 9to5Mac, Telegram awalnya terlihat sudah menguji fitur posting berbayar, seperti yang terlihat oleh konsultan media sosial Mat Navarra.
Tapi, Telegram mengatakan pada sebuah pernyataan kepada 9to5Mac, bahwa platform itu tidak menguji fitur tersebut dan pengguna, tapi memanfaatkan bot pembayaran pihak ketiga untuk menambahkan paywall ke postingan.
"Itu merupakan contoh lain bagaimana monopoli triliunan dolar, yakni menyalahgunakan dominasi pasarnya dengan mengorbankan jutaan pengguna yang mencoba memonetisasi konten mereka sendiri," jelas Durov.
Lebih lanjut Durov mengatakan, bahwa dirinya berharap regulator di UE, India dan tempat lain mulai mengambil tindakan, sebelum pihak Apple menghancurkan lebih banyak mimpi serta menghancurkan lebih banyak pengusaha dengan pajak yang lebih tinggi dari PPN yang dipungut pemerintah.