sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Teleskop James Webb Dapat Deteksi Kemungkinan Keberadaan Alien

Technology editor Tangguh Yudha/MPI
18/09/2023 02:08 WIB
Sejumlah pihak kerap menyebut bahwa Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) milik NASA mungkin dapat mendeteksi kemungkinan keberadaan alien.
Teleskop James Webb Dapat Deteksi Kemungkinan Keberadaan Alien. (Foto: MNC Media)
Teleskop James Webb Dapat Deteksi Kemungkinan Keberadaan Alien. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sejumlah pihak kerap menyebut bahwa Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) milik NASA mungkin dapat mendeteksi kemungkinan keberadaan alien yang berada jauh dari Bumi.

Tanda-tanda kemungkinan keberadaan alien berhasil ditangkap JWST di planet yang disebut K2-18 b yang terletak di luar tata surya tempat bumi berada. Untuk diketahui, K2-18 b yang berukuran sekitar 8,6 kali lebih besar dari Bumi pertama kali ditemukan oleh teleskop Kepler NASA pada t2015. Dan pada 2018, teleskop Hubble NASA menemukan adanya air di atmosfernya.

Dalam studi baru, yang diunggah ke server pra-cetak arXiv pada 11 September dan akan diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters edisi mendatang, para peneliti menggunakan JWST untuk menganalisis lebih lanjut cahaya yang melewati K2-18 b.

Spektrum atmosfer yang dihasilkan, yang merupakan spektrum paling rinci yang pernah ditangkap dari planet sub-Neptunus yang layak huni, menunjukkan bahwa atmosfer planet tersebut mengandung sejumlah besar hidrogen, metana, dan karbon dioksida, serta kadar amonia yang rendah.

Penanda kimia tersebut menunjukkan bahwa K2-18 b bisa jadi adalah dunia hycean, sebuah planet dengan atmosfer kaya hidrogen dan memiliki lautan. Dunia Hycean adalah kandidat utama untuk menampung kehidupan di luar Bumi.

Namun, meskipun K2-18 b memiliki lautan, tidak ada jaminan bahwa lautan tersebut cocok untuk kehidupan. Mungkin terlalu panas untuk mendukung kehidupan atau kekurangan nutrisi dan bahan kimia yang dibutuhkan untuk memicu kehidupan, dihimpun dari Live Science, Minggu (17/9/2023).

Para peneliti juga mendeteksi apa yang mereka yakini sebagai jejak dimetil sulfida (DMS), bahan kimia berbau busuk yang hanya diketahui dihasilkan oleh kehidupan mikroskopis di lautan bumi. DMS terutama dipancarkan oleh fitoplankton atau alga di lautan Bumi.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement