Pada awal bulan ini, Tesla mengatakan kepada para karyawannya bahwa mereka akan memberhentikan lebih dari 10 persen tenaga kerja globalnya, yang dapat berdampak pada lebih dari 14.000 orang.
Berita itu muncul setelah produsen mobil listrik tersebut melaporkan penurunan penjualan secara tahunan untuk pertama kalinya sejak 2020. Perusahaan itu juga memperingatkan bahwa pertumbuhan penjualan kemungkinan "jauh lebih rendah" pada 2024 dibandingkan target pertumbuhan 50 persen setiap tahun yang telah mereka tetapkan.
Berdasarkan Undang-Undang WARN, yang merupakan hukum ketenagakerjaan AS, pemberi kerja di AS yang memiliki 100 karyawan atau lebih diwajibkan memberikan pemberitahuan 60 hari sebelum rencana penutupan atau PHK massal.
(DKH)