Meskipun terjadi kekacauan, Neta tetap mempertahankan beberapa nilai teknologi dan pasar. Pada 26 Maret, perusahaan ini memperoleh perjanjian utang-untuk-ekuitas senilai 2 miliar yuan (sekitar Rp4,5 triliun) dengan 134 pemasok utama dan menerima dukungan finansial dari lembaga-lembaga Thailand dan Solotech dari Hong Kong.
Jika kesepakatan ini berlanjut, Toyota dapat memanfaatkan aset Neta dan pengetahuan lokalnya untuk mempercepat peluncuran kendaraan listriknya di China.
(Ibnu Hariyanto)