sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Toyota Dikabarkan Ingin Akuisisi Neta untuk Perkuat Bisnis Mobil Listrik

Technology editor M Fadli Ramadan
13/05/2025 13:34 WIB
Toyota dikabarkan ingin mengakuisisi Neta Auto yang saat ini sedang dalam masalah finansial. Toyota ingin memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik China.
Toyota dikabarkan ingin mengakuisisi Neta Auto yang saat ini sedang dalam masalah finansial. (foto: Reuters)
Toyota dikabarkan ingin mengakuisisi Neta Auto yang saat ini sedang dalam masalah finansial. (foto: Reuters)

Untuk melancarkan pendanaan, Neta membuka kembali pabrik di Tongxiang. Pada awal Januari, produksi tidak pernah dilanjutkan karena kekurangan suku cadang. Kegagalan ini menyebabkan investor menarik diri dan membatalkan kesepakatan.

Pada awal 2025, usulan kepemilikan saham sebesar 50 persen hanya dengan harga 3 miliar yuan (sekitar Rp6,75 triliun) memangkas valuasi perusahaan menjadi 6 miliar yuan (sekitar Rp13,5 triliun), artinya ada penurunan sebesar 80 persen.

Hal ini membuat marah para investor awal dan yang didukung China termasuk 360 Security Technology. Perusahaan yang didirikan Zhou Hongyi itu menarik investasi lanjutan sebesar 138 juta dolar AS yang dijanjikan.

Kepercayaan investor terhadap manajemen Neta sejak saat itu memburuk. Secara finansial, Neta telah membukukan kerugian kumulatif sebesar 18,3 miliar yuan (sekitar Rp41,24 triliun) selama tiga tahun dan berutang kepada pemasok sebesar 6 miliar yuan (sekitar Rp13,5 triliun).

Perusahaan mengusulkan untuk mengubah 70 persen utang pemasok menjadi ekuitas dan membayar sisanya secara mencicil, dengan peringatan bahwa perusahaan dapat gagal bayar upah dan asuransi sosial tanpa modal baru. Jika Neta bangkrut, investor pemerintah akan diprioritaskan dalam pembayaran utang, sehingga pemasok berada dalam risiko.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement