sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Toyota Tunda Jadwal Produksi Mobil Listrik di AS, Kenapa?

Technology editor Ahmad Islamy
04/10/2024 11:39 WIB
Toyota menunda jadwal produksi kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat (AS). Apa yang melatarbelakangi keputusan raksasa otomotif Jepang itu?
Toyota menunda jadwal produksi mobil listrik di AS (ilustrasi). (Foto: Arsip)
Toyota menunda jadwal produksi mobil listrik di AS (ilustrasi). (Foto: Arsip)

IDXChannelToyota menunda jadwal produksi kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat (AS). Keputusan itu muncul karena menurunnya permintaan global terhadap mobil listrik.

Raksasa otomotif asal Jepang itu sebelumnya berencana memulai produksi EV pada akhir 2025 atau awal 2026. Namun, Toyota kini menyatakan operasi EV-nya di AS akan dimulai pada waktu yang belum ditentukan pada 2026. Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara perusahaan itu kepada BBC News.

Beberapa produsen mobil lain, seperti Volvo dan Ford, baru-baru ini juga mengurangi rencana produksi kendaraan listrik mereka. "Kami masih berfokus pada target global (kendaraan listrik bertenaga baterai) sebesar 1,5 juta unit pada 2026," ujar Jubir Toyota, Scott Vazin.

Dia menuturkan, perusahaan berencana meluncurkan 5 hingga 7 kendaraan listrik bertenaga baterai di pasar AS dalam dua tahun ke depan. Pada awal tahun ini, Toyota mengumumkan investasi sebesar USD1,3 miliar di pabriknya di Kentucky, AS, ebagai bagian dari rencana produksi kendaraan sport tiga baris bertenaga listrik.

Toyota juga mengumumkan akan membangun model kendaraan listrik lainnya di pabrik Indiana. Untuk mencapai target ini, Toyota sedang memperluas produksi baterai ion litium di pabriknya yang berada di Carolina Utara. Pabrik itu diharapkan mulai beroperasi tahun depan.

Pengumuman itu muncul di saat industri otomotif global terus menghadapi tantangan permintaan kendaraan listrik yang menurun di beberapa pasar utama.

Pada Rabu (2/10/2024) lalu, laporan kuartalan Tesla menunjukkan angka yang tidak memenuhi ekspektasi Wall Street. Hal tersebut membuat produsen kendaraan listrik terkemuka itu berisiko mengalami penurunan penjualan tahunan untuk pertama kalinya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement