Sebelumnya, Iran telah mengalami serangkaian peretasan sejak kematian seorang wanita berusia 22 tahun bernama Mahsa Amini pada 16 September lalu, setelah penahanannya oleh polisi negara tersebut. Kematiannya telah memicu protes selama berbulan-bulan, termasuk seruan untuk menggulingkan teokrasi Iran, yang merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Teheran sejak tahun-tahun kacau setelah Revolusi Islam pada 1979.
Penulis: Savira Agustin
(IND)