“Ada beberapa permintaan (ekspor) dari beberapa negara, tapi kita masih dalam proses penjajakan. Saya enggak bisa ngomong (diekspor ke Australia atau Singapura) karena semua masih on progress,” ujarnya.
Dian menambahkan, kehadiran Wuling BinguoEV tidak akan menggerus pasar Air ev yang saat ini jadi mobil listrik terlaris. Menurutnya, segmen keduanya berbeda, meski sama-sama mengusung desain kompak.
“Sebenernya Air ev itu market segmennya berbeda. Kalau ngomongin bentuk produknya sendiri beda. Binguo itu kan compact, tapi ini hatchback sebenernya dan jarakanya lebih panjang dengan 333 km dan 410 km,” ucapnya.
“Terus ini empat pintu, jadi mungkin lebih cocok untuk keluarga, kemudian operasional kalau seandainya buat beberapa perusahaan dan untuk berpergian jarak jauh,” sambung Dian.
Sekadar informasi, Wuling BinguoEV yang dipasarkan di Indonesia memiliki dua varian, yakni jarak 333 km dan 410 km. Keduanya sama-sama dibekali motor penggerak 50 kW, dengan baterai berkapasitar 31,9 kWh dan 37,9 kWh.
(RNA)