Pabrik baru ini berdiri di atas lahan 530 ribu meter persegi yang dibeli dengan harga 840 juta yuan atau setara Rp1,89 triliunan. Pabrik ini nantinya akan memiliki tiga bangunan produksi, tapi Xiaomi tak menjelaskan lebih detail tentang kapasitasnya.
Fasilitas pabrik ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi mobil listrik Xiaomi. Diperkirakan, pembangunan pabrik ini menjadi bagian dari strategi untuk melahirkan mobil listrik kedua dan seterusnya.
Sebagai informasi, pada April lalu, Xiaomi meluncurkan mobil listrik pintar pertamanya yaitu SU7. Kendaraan ramah lingkungan berjenis sedan ini dijual dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari 215.900 yuan atau sekitar Rp487 juta.
Mendapatkan banyak pesanan, Xiaomi menargetkan distribusi mencapai 120 ribu unit hingga akhir tahun ini. Apabila produksi dibuat menjadi shift ganda mulai Juni, maka pengiriman unit ke konsumen bisa dipercepat.
(Febrina Ratna)