Maspioneer berevolusi menjadi Maspion. Maspion sendiri merupakan kepanjangan dari kalimat Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional yang merupakan ide dari Liem alias Alim Markus. Di tahun itu juga 1971, Alim Markus diangkat oleh ayahnya menjadi Direktur Utama Maspion.
Sekitar 7.000 jenis alat rumah tangga Maspion dihasilkan. Untuk memperbesar usaha, Alim Markus menggandeng industri-industri besar seperti Komatsu, Marubeni, Sumitomo Metals, Kawasaki Steel, Satachi, Seven Seas Chemicals, Siam Cement bahkan Samsung.
Produk-produk Maspion tak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, Australia, Eropa dan Timur-Tengah. Nilai ekspor Maspion tahun 1995 mencapai 100 juta dolar. Untuk kepentingan bisnis di luar negeri, sebuah kantor perwakilan didirikan di Toronto, Kanada. Sejak 1995, Alim Markus bahkan ditunjuk sebagai konsul kehormatan di Kanada.
Meski tak sekolah, Liem Boen Kwang mempelajari bahasa Inggris, Cina, Jepang juga akuntansi. Belakangan, ia juga belajar bahasa Jerman dan Korea. Selain itu, Liem alias Alim Markus pernah ikut kursus manajemen di Pan Pasific Management di Taiwan dan kursus singkat di sekolah bisnis National University of Singapore (NUS) Singapura.
Sebagai pengusaha, Alim Markus tentu dianggap sukses. Tak heran di zaman kepresidenan Abdurahman Wahid (Gus Dur), ia dijadikan anggota Dewan Pemulihan Ekonomi Nasional. Selain itu, ia juga sempat menjabat Wakil Ketua Kamar Dagang Industri daerah Jawa Timur. (*)