ECONOMICS

Hati-Hati Terjebak Kredit Macet, Bisa Susah Dapat Kerja

Ikhsan PSP 22/08/2023 20:27 WIB

Lima lulusan baru (fresh graduate) tengah viral di media sosial Twitter lantaran terjebak kredit macet.

Hati-Hati Terjebak Kredit Macet, Bisa Susah Dapat Kerja (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Lima lulusan baru (fresh graduate) tengah viral di media sosial Twitter lantaran terjebak kredit macet.

Cuitan itu disampaikan oleh akun @kawtuz pada Senin (21/8/2023). Dia bercerita bahwa para pelamar kerja tersebut ditolak karena memiliki kredit skor kolektibilitas 5. 

Skor tersebut menandakan bahwa debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga lebih 180 hari atau macet.

"Gilaaa, 5 orang freshgrad daftar di kantor tempatku kerja, kelimanya gak ada yang lolos karena BI Checking Kol 5, uwaww," tulis akun tersebut dikutip Selasa (22/8/2023).

Cuitan tersebut lantas mendapatkan banyak komentar dari warganet, salah satunya datang dari akun @cintalosep798, "Kalau semua instansi perusahaan nerapin gini repot juga ya. Kasian yang suka pinjol," ujar akun tersebut.

Untuk diketahui, BI Checking kini memiliki nama Sistem Layanan Informasi Keuangan atau SLIK. Dalam sistem tersebut dimuat riwayat pinjaman debitur yang akan memperlihatkan kelancaraan pembayaran angsuran.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengatakan, buy now pay later (BNPL) sudah terhubung dengan SLIK. 

Menurutnya, OJK segera membuat pusat data Fintech Lending (Pusdafil). Dengan terbentuknya pusat data ini, nantinya pengajuan pinjaman online (pinjol) akan terintegrasi dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan atau SLIK OJK. Hal tersebut tentu akan menjadi masalah bagi debitur yang sering nunggak tagihan.

"Bagusnya semua terintegrasi, ga bagusnya buat mereka yang bermasalah di pinjol itu masuk ke SLIK," kata Friderica kepada awak media beberapa waktu lalu.

Dia menyebut salah satu dampaknya adalah kredit skor seseorang akan berpengaruh pada saat ia mendapatkan beasiswa hingga saat melamar pekerjaan. Bahkan dia mencontohkan sebelumnya ada sejumlah anak muda yang gagal mendapatkan pinjaman karena kredit skor yang buruk.

"Beberapa bank ini mengeluhkan tanda kutip ke kami ini anak-anak muda banyak yang harusnya ngajuin KPR (Kredit Perumahan Rakyat) rumah pertama, yang lebih penting kan rumah, tapi ga bisa karena ada utang di paylater. Jadi itu mesti hati-hati. Itu nyata sih disekitar kita" pungkasnya.

(DES)

SHARE