Laba Bersih Medikaloka Hermina (HEAL) Anjlok hingga 58,98 Persen di Semester I 2022
Laba pengelola rumah sakit Hermina itu anjlok 58,98 persen menjadi Rp 164,38 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 544,65 miliar.
IDXChannel - PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang semester I 2022. Laba pengelola rumah sakit Hermina itu anjlok 58,98 persen menjadi Rp 164,38 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 544,65 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba bersih perseroan seiring dengan penurunan pendapatan di semester I 2022 sebesar 24,91 persen menjadi Rp 2,32 triliun, dari sebelumnya Rp 3,09 triliun.
Seluruh segmen pendapatan perseroan tercatat mengalami penurunan. Adapun, segmen rawat inap turun 35,74 persen menjadi Rp 1,42 triliun dari Rp 2,21 triliun.
Pada segmen ini, pendapatan obat dan perlengkapan medis turun menjadi Rp 439,80 miliar dari Rp 642,08 miliar. Kemudian, pendapatan layanan rawat inap turun menjadi Rp 337,24 miliar dari Rp 627,49 miliar.
Layanan tindakan juga mengalami penurunan sebesar 38,36 persen menjadi Rp 231,26 miliar. Pendapatan layanan penunjang medis dan diagnostik juga turun menjadi Rp 177,36 miliar.
Sementara itu, pada segmen rawat jalan, pendapatan layanan penunjang medis dan diagnostik turun 15,51 persen menjadi Rp 288,23 miliar dari sebelumnya Rp 341,17 miliar.
Selanjutnya, pendapatan layanan instalasi gawat darurat turun menjadi Rp 13,11 miliar dari sebelumnya Rp 14,66 miliar.
Sedangkan, pendapatan layanan poliklinik naik menjadi Rp 136,63 miliar dari Rp 131,98 miliar, dan jasa medis naik menjadi Rp 30,31 miliar dari sebelumnya Rp 14,82 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan HEAL tercatat naik menjadi Rp 1,47 triliun dari sebelumnya Rp 1,43 triliun. Sedangkan beban usaha perseroan turun menjadi Rp 581,23 miliar dari sebelumnya Rp 674,59 miliar.
Hingga akhir Juni 2022, total nilai aset HEAL tercatat sebesar Rp 7,4 triliun atau turun 2,37 persen dari posisi Desember 2021 yang sebesar Rp 7,58 triliun.
Kemudian, total liabilitas turun 6,26 persen menjadi Rp 2,99 triliun dan total ekuitas naik tipis 0,45 persen menjadi Rp 4,4 triliun.
(FRI)