Opsi Pengurangan Saham, Serikat Karyawan Sebut Garuda (GIAA) Bernasib Seperti Indosat
Ketua Sekarga Tomy Tampatty mengkhawatirkan Garuda bernasib sama dengan Indosat. Dimana, dominasi kepemilikan saham berada di tangan pihak asing.
IDXChannel - Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) fokus pada opsi pengurangan saham pemerintah (dilusi) di PT Garuda Indonesia Tbk,.
Ketua Sekarga Tomy Tampatty mengkhawatirkan Garuda bernasib sama dengan Indosat. Dimana, dominasi kepemilikan saham berada di tangan pihak asing.
"Garuda Indonesia bisa jadi seperti Indosat ke 2 yang lepas ke tangan Asing di waktu Putri Presiden Pertama RI Soekarno, Ibu Megawati menjabat Presiden RI dan kejadian Indosat menjadi catatan terburuk rakyat Indonesia," ungkap Tomy, Sabtu (13/11/2021).
Saat ini, opsi dilusi baru bersifat opsional. Dimana, Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas baru meminta dukungan Komisi VI DPR, manakala opsi tersebut memungkinkan untuk dilakukan.
Tomy berharap, Komisi VI dan seluruh fraksi DPR menolak opsi tersebut karena akan menjadi catatan buruk bagi sejarah flag carrier Garuda Indonesia.
"Kami berharap Ketua DPR Ibu Puan Maharani dan seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat menolak permohonan restu tersebut karena jika DPR-RI menyetujui mayoritas saham Garuda milik pemerintah dijual kepada pihak swasta atau asing," katanya.
Saat ini, saham negara mencapai 60,5 persen, Trans Airways sebanyak 28,2 persen, sisanya milik publik sebesar 11,1 persen. Kartika mengakui, bila opsi dilusi ditempuh, maja pemerintah tak lagi menjadi pemegang saham mayoritas.
(SANDY)