ECONOMICS

Pengusaha di 12 Provinsi Diminta Alokasikan CSR untuk Program Stunting

Carlos Roy Fajarta Barus 04/08/2022 15:01 WIB

Dari 12 provinsi tersebut sebanyak 68 persen merupakan populasi stunting dengan total ada 3,6 juta balita stunting.

Pengusaha di 12 Provinsi Diminta Alokasikan CSR untuk Program Stunting (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong perusahaan di 12 provinsi yang sedang mengalami masalah stunting untuk lebih berkontribusi demi kemajuan bangsa. 

Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat sesi doorstop usai Rapat Koordinasi Wapres RI dengan para Gubernur dan seluruh pemangku kepentingan dari kementerian terkait di Istana Wapres Jl. Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta, pada Kamis (4/8/2022).

"Kita baru saja melaksanakan rapat untuk mengevaluasi program penanganan stunting yang dihadiri bapak Wapres dan para Gubernur dari 12 provinsi yang mendapatkan perhatian khusus terkait stunting ini," ujar Muhadjir Effendy.

Ia menyebutkan, dari 12 provinsi tersebut sebanyak 68 persen merupakan populasi stunting. Dengan begitu, total ada 3,6 juta balita stunting yang ada di 12 provinsi dengan 5,2 juta bayi mengalami stunting.

"12 provinsi ini dilihat dari dua sisi, angka absolut sangat besar meskipun prosentase kecil, karena jumlah penduduknya sangat besar," kata Muhadjir Effendy.

Meskipun secara prosentase tinggi tapi jumlah masyarakat tidak banyak, Muhadjir melihat daya ungkitnya harus lebih besar aspek anggarannya. Muhadjir mengungkapkan pesan dari beberapa provinsi mendesak sejumlah perusahaan agar menyisihkan CSR untuk penanganan stunting.

"Tadi yang sudah mengusulkan Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, mendesak agar CSR di wilayah itu ada semacam instruksi atau edaran dari pemerintah pusat, agar CSR menyisihkan anggarannya yang agak besar untuk mengatasi masalah stunting dan kemiskinan di wilayah tersebut," ungkap Muhadjir Effendy.

Muhadjir menekankan agar para pelaku usaha di 12 provinsi tersebut memiliki kepedulian terhadap generasi muda Indonesia dengan mengalokasikan CSR untuk penanganan stunting.

"Saya menyerukan kepada para pemimpin perusahaan di tempat-tempat stunting masih tinggi, supaya betul-betul lebih peduli dengan masalah penanganan stunting ini dan menyisihkan stunting dengan menyiapkan CSR khusus yang akan di koordinir Satgas Stunting," tutup Muhadjir Effendy.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, total ada tujuh provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi disebutkan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin yakni NTT, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Aceh. Sementara ada lima provinsi dengan balita stunting terbanyak adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Sumatra Utara. 

(DES)

SHARE