Iqbal Dwi Purnama
IDXChannel - Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan prevelensi stunting balita pada 2018 mencapai angka 30,8%. Padahal batas toleransi WHO (organisasi kesehatan dunia) untuk kasus stunting di sebuah negara dibawah 20%.
Maruf Amin mengatakan pemerintah menargetkan pada 2024 angka stunting di Indonesia dapat ditekan hingga mencapai angka 14% atau bisa menekan setengahnya dari kondisi Stunting yang terjadi pada balita di 2018.
"Komitmen pemerintah tentu tidak lantas berhenti dengan capaian tersebut. Target kita sekarang, angka stunting dapat ditekan hingga 14% pada 2024," ujar Maruf Amin pada sambutannya di acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Senin (4/4/2022).
Wapres menjelaskan untuk mewujudkan hal tersebut saat ini sudah dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2022 tentang percepatan penurunan stunting.
"Perpres ini mengadopsi stranas stunting yang sudah ada, serta memberikan penguatan pada beberapa aspek pokok," sambungnya.
Wapres menjelaskan dari aspek kelembagaan, Perpres 72/2021 secara tegas meminta dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan desa/kelurahan.
Sedangkan di tingkat pusat, Maruf Amin sendiri yang menjadi Ketua Pengarah dan Kepala BKKBN menjadi Ketua Pelaksana yang bertugas mengoordinasikan percepatan penurunan stunting, mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, hingga evaluasinya.
Selanjutnya Perpres tersebut juga mengamanatkan untuk menggunakan pendekatan keluarga dalam pelaksanaan program, guna memastikan seluruh intervensi diterima oleh keluarga sasaran prioritas.
