Surganya Pajak, Intip 6 Daftar Negara Tanpa Pajak di Dunia
Daftar negara tanpa pajak di dunia diketahui mencapai lebih dari 10 negara.
IDXChannel - Daftar negara tanpa pajak di dunia diketahui mencapai lebih dari 10 negara. Pajak adalah pajak wajib rakyat bagi negara, meskipun distribusi pajak yang sebenarnya jelas yaitu untuk membiayai pembangunan dan kebutuhan negara lainnya banyak yang enggan membayar pajak.
Ada banyak alasan, termasuk kesalahpahaman tentang pajak dimana mereka merasa tidak menerima manfaat langsung dari adanya pembayaran pajak yang telah mereka bayarkan. Tetapi, ternyata tidak semua negara mewajibkan pajak penghasilan dibayarkan kepada warganya.
Jadi, tanpa pajak bagaimana sebuah negara dapat menopang dan memenuhi segala kebutuhanya? Jawabannya yaitu berasal dari adanya sumber pendapatan lain yang nilainya cukup signifikan. Mengutip Yahoo Finance, berikut 6 daftar negara tanpa pajak di dunia:
1. Bahama
Bahama adalah negara yang sangat menarik bagi para penghindar pajak karena pajak perusahaannya yang rendah. Sebaliknya, Bahama memperoleh pendapatannya dari pajak, seperti bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN), hingga biaya lisensi.
Kedekatan negara kepulauan Karibia dengan Amerika Serikat adalah surga pajak yang menarik. Negara ini adalah pusat bisnis bagi perusahaan perbankan. Memang, perusahaan juga mendapat manfaat dari aturan kerahasiaan yang tidak memerlukan penyerahan dokumen akuntan ke pemerintah.
2. Bermuda
Terletak di antara Amerika Serikat dan Eropa, Bermuda adalah surga pajak yang populer. Seperti di Bahama, tidak ada pajak perusahaan, bunga, dividen atau royalti di Bermuda. Perusahaan seperti Nabors Industries dan Signet Jewellers memilih Bermuda untuk melakukan bisnis di luar Inggris.
Bermuda juga berada di tengah skema penghindaran pajak besar-besaran. Paradise Papers melaporkan bahwa Nike mentransfer sebagian keuntungannya di Eropa dari Belanda ke Bermuda tanpa pajak. Google juga melindungi USD23 miliar di luar negeri dan ke Bermuda pada tahun 2017.
Regulator telah menekan negara itu untuk menutup beberapa celah yang memungkinkan pengalihan pendapatan, tetapi mengingat kebijakan kawasan dan kedekatannya dengan Amerika Serikat dan Eropa, Bermuda kemungkinan akan tetap menjadi pusat keuangan dan komersial yang populer.
3. British Virgin Islands
Meskipun populasinya kurang dari 36.000, pulau ini adalah rumah bagi lebih dari 400.000 bisnis dan memiliki aset sekitar USD1,5 triliun. Perusahaan konsultan dan akuntansi Deloitte mengatakan bahwa Kepulauan Virgin Britania Raya tidak memungut pajak atas bunga, dividen, atau keuntungan perusahaan. Negara tersebut menerapkan pajak gaji 10% atau 14% atas penghasilan di atas USD10.000. Dan jasa keuangan menyumbang 62% dari pendapatan pemerintah.
4. Kepulauan Cayman
Kepulauan Cayman juga merupakan surga pajak utama: meskipun populasinya lebih dari 59.600, 65.000 bisnis berbasis di wilayah tersebut, termasuk perusahaan induk yang memungkinkan Alibaba, Baidu, dan lainnya yang berbasis di China untuk berdagang di bursa saham AS.
Akuntan Layanan Bisnis Greenback Crystal Stranger menganggap Kepulauan Cayman mungkin sebagai celah pajak terbesar bagi individu dan bisnis. Salah satu bidang yang menonjol adalah perbankan. Meskipun kecil, itu menyumbang hampir 1/15 dari USD30 triliun aset perbankan global.
5. Kepulauan Channel
Kepulauan Channel terletak di lepas pantai Normandia. Terlepas dari lokasinya, pulau-pulau itu bukan milik Prancis atau Inggris Raya, tetapi Inggris bertanggung jawab atas pertahanan pulau itu. Kepulauan Channel paling dikenal sebagai surga pajak.
Sebagian besar perusahaan tidak dikenakan pajak, tetapi ini akan meningkat menjadi 10% untuk perusahaan jasa keuangan dan 20% untuk jenis perusahaan lainnya. Selain itu, pulau-pulau tersebut tidak memungut keuntungan modal atau pajak warisan. Menurut Paradise Papers, Apple memindahkan domisili pajaknya ke Jersey pada tahun 2014 dan menyimpan hingga USD252 miliar tunai di Jersey lepas pantai Amerika Serikat.
6. Irlandia
Hingga akhir 1990-an, Irlandia dianggap sebagai salah satu negara termiskin di Eropa. Namun, sejak bergabung dengan Uni Eropa dan mengurangi pajak perusahaan hingga 12,5%, perubahan cepat telah terjadi di negara tersebut. Irlandia terus menarik lebih dari 700 perusahaan multinasional ke negaranya, termasuk Airbnb, Facebook dan LinkedIn. (SNP)