2 Saham Kertas dengan PER dan PBV Rendah: Masih Murah, Layak Dikoleksi?
Masih ada saham kertas dengan skor PER dan PBV rendah, sehingga masih layak masuk dalam watchlist untuk investasi jangka menengah atau panjang.
IDXChannel—Masih ada saham kertas dengan PER dan PBV rendah di Bursa Efek Indonesia. Saat ini, ada beberapa emiten yang bergerak di bidang industri kertas, namun jumlahnya tak banyak.
Setidaknya ada enam emiten yang tercatat dalam sub industri paper dalam klasifikasi industri yang dibuat Bursa Efek Indonesia. Dua di antaranya barangkali sudah dikenal akrab oleh investor saham.
Yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). Keduanya adalah saham kertas milik Sinar Mas Group. Selain dua saham ini, saham-saham kertas lain yang tercatat di bursa saham antara lain:
- PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU)
- PT Inter Delta Tbk (INTD)
- PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI)
- PT Sriwahana Adityakarta Kimia Tbk (SWAT)
Namun dari keenam emiten kertas ini, manakah di antaranya yang masih mencatatkan skor PER dan PBV yang menarik untuk investor? Seperti yang diketahui, skor PER dan PBV kerap dijadikan acuan paling utama untuk menilai mahal atau tidaknya harga suatu saham.
Skor Price to Book Value ideal yang umumnya diharapkan para investor adalah 1 (satu) atau tidak lebih dari 2 (dua). PBV tepat 1, artinya harga saham dijual sesuai dengan nilai wajarnya. Jika skor PBV masih di bawah 1, artinya saham tersebut masih dijual di bawah harga wajarnya, alias undervalue.
Sementara skor PER ideal yang diharapkan adalah di bawah 15. Price to Earnings Ratio (PER) dihitung dengan membandingkan EPS (Earning per Share) atau laba bersih per lembar saham dengan harga saham terkini.
Semakin besar EPS dalam suatu saham, semakin kecil skor PER-nya. EPS yang besar menunjukkan laba bersih yang besar pula dalam suatu saham, yang artinya pula, emiten tersebut mampu menghasilkan keuntungan besar dalam tiap lembar saham yang dipegang investor.
Lantas, apa saham kertas dengan PER dan PBV rendah?
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
Dalam catatan RTI Business (22/9), EPS INKP adalah Rp1.476 per lembar saham. Dengan harga terakhir Rp11.500, maka skor PER INKP adalah 7,79 kali. Masih berada di bawah skor ideal 15 kali.
Sedangkan PBV-nya adalah 0,71 kali, yang artinya INKP masih diperdagangkan di bawah nilai wajarnya. Book Value per Share (BVPS) INKP saat ini adalah 16.097 per saham. Sehingga nilai wajar INKP saat ini mestinya adalah Rp16.097/saham.
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
RTI Business mencatat EPS TKIM saat ini adalah Rp621,93, dengan harga terakhir Rp9.900 per saham, skor PER TKIM mencapai 15,92 kali. Sedikit di atas skor ideal 15 kali. Sementara skor PBV-nya masih 0,90 kali, hampir menyentuh nilai wajarnya. BVPS TKIM adalah Rp10.991/saham.
Sebenernya keempat saham kertas lainnya pun masih mencatatkan skor PER yang rendah, namun dengan EPS minus, sehingga PER-nya pun minus. EPS minus menunjukkan kerugian, artinya emiten tengah mencatatkan kerugian.
Itulah sejumlah saham kertas dengan PER dan PBV rendah yang bisa jadi pertimbangan investor. (NKK)
Artikel ini bukanlah ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.