Astra International (ASII) Catatkan Laba Rp14,97 Triliun di Kuartal III-2021
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal III-2021
IDXChannel - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal III-2021. Pada laporan keuangan per 30 September 2021, Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,97 triliun atau lebih tinggi
6,68 persen dibanding 30 September 2020 sebesar Rp14,03 triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp167,40 triliun atau naik 28,42 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp130,34 triliun, dengan laba per saham dasar Rp370.
Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas penjualan barang, jasa dan sewa, jasa keuangan, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan diselesaikan, dan pendapatan dari sumber lainnya (dari jasa keuangan, sewa dari properti dan lain-lain).
Penjualan barang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan Perseroan sebesar Rp115,95 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp84,44 triliun. Kemudian, jasa dan sewa tercatat Rp33,30 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp30,58 triliun, jasa keuangan tercatat Rp18,14 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp15,31 triliun.
Adapun rincian pendapatan grup dari kontrak pelanggan dan sumber lainnya, diantaranya yaitu pendapatan dari kontrak dengan pelanggan diselesaikan tercatat Rp146,95 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp112,86 triliun, dan pendapatan dari sumber lainnya tercatat Rp20,45 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp17,48 triliun.
Perbedaan pendapatan Perseroan di kuartal III-2021 dengan periode sebelumnya terjadi pada keuntungan penjualan investasi pada PT Bank Permata Tbk, dimana pada kuartal III-2020 Perseroan mencatatkan keuntungan penjualan investasi sebesar Rp5,88 triliun.
ASII mencatatkan adanya peningkatan beban pokok pendapatan di kuartal III-2021 menjadi Rp131,14 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp101,04 triliun, beban pajak penghasilan juga meningkat menjadi Rp4,66 triliun dari sebelumnya Rp2,61 triliun. Sementara itu, beban penjualan menurun menjadi Rp7,40 triliun dibanding sebelumnya Rp8,48 triliun.
Selain itu, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp29,56 triliun, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp4,22 triliun, dan arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp12,50 triliun.
Astra International mencatatkan liabilitas sebesar Rp152,66 triliun dan ekuitas Rp209,55 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp362,21 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp338,20 triliun. (TIA)