MARKET NEWS

Kenaikan Bunga Fed Bikin Ketar-ketir, Bagaimana Nasib Rupiah?  

Advenia Elisabeth/MPI 21/09/2022 20:39 WIB

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) diperkirakan kembali menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 75 basis poin.

Kenaikan Bunga Fed Bikin Ketar-ketir, Bagaimana Nasib Rupiah?  (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) diperkirakan kembali menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 75 basis poin. 

Lantas, bagaimana dampaknya pada nilai tukar rupiah? Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, hal itu akan melemahkan nilai tukar rupiah.

Ia menjelaskan, sebelumnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS berada di kisaran 50-100 basis poin. Namun saat ini berubah menjadi 75 basis poin atau bisa sampai 100 basis poin. Apalagi dibarengi dengan inflasi yang tadinya hanya 8,1 menjadi 8,3. 

Kenapa Rupiah melemah karena dampak dari ekspektasi kenaikan suku bunga di Amerika yang ekspektasinya itu yang tadinya 50 basis poin sampai dengan 75 basis poin sekarang berubah menjadi 75 basis poin sampai 100 basis poin. Apalagi Dibarengi dengan inflasi yang tadinya cuma 8,1 menjadi 8,3. 

"Ini yang menjadi spekulasi terus berjalan walaupun harga minyak di Amerika sudah turun, harga bensin itu sudah turun harganya tetapi harga ritel di Amerika mengalami kenaikan yang berdampak kemungkinan besar di bulan oktober Akan berada diatas 8,3% sehingga pemerintah mewanti-wanti terhadap bank sentral Amerika untuk menaikkan suku bunga yang lebih agresif lagi," paparnya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (21/9/2022).

"Dan ada kemungkinan besar di bulan bulan berikutnya itu 100 basis poin. Nah itu yang akhirnya yang membuat dollar kembali di atas 110. Penguatan dolar ini berdampak terhadap pelemahan mata uang Rupiah," lanjutnya. 

Ibra menuturkan, pada dasarnya pelemahan mata uang rupiah murni di picu oleh faktor eksternal, buka dari internal atau dalam negeri. 

Sebab, berdasarkan catatanya, rilis Neraca perdagangan Indonesua sudah bagus, kemudian cadangan devisanya juga bagus, lalu inflasi pun meskipun ada kenaikan suku bunga tidak terlalu besar.

(DES)

SHARE