Pemilik Apotek di Pasar Baru Jakarta Mulai Ganti Obat Sirop dengan Tablet
Pemilik apotek yang ada di Pasar Baru juga mengalihkan penjualan obat sirup menjadi tablet.
IDXChannel - Pemerintah Indonesia mulai melarang penjualan obat demam dengan jenis sirop dalam perederan lantaran menjadi penyebab gagal ginjal akut terutama untuk anak-anak.
Salah satu pemilik Apotek di Pasar Baru Jakarta Pusat Hadi (52) mengatakan, kebijakan tersebut mengalihkan penjualan obat sirup menjadi tablet.
"Kita yang alihin ke tablet, daripada langganan kita beli anaknya bermasalah juga karena itu kan pengaruh nya berat, ginjal kan," ujar dia di lokasi Sabtu (22/10/2022).
Menurutnya, pemilik apotek yang ada di Pasar Baru juga mengalihkan penjualan obat sirup menjadi tablet. Hal itu pun berpatokan dari Departemen Kesehatan (Depkes).
"Rata-rata disini (Apotek) dialihin. Begitu tau berita, Depkes lgsg WA, kita langsung ga pake obat sirup, kita kan patokannya dari Depkes, sekeluar surat ini selama empat hari," jelas dia.
"Karena kalau di internet kan susah, kalau BPOM udah kasih surat gampang gitu," paparnya. Menurutnya, masih banyak pelanggan yang memilih obat sirup, terutama yang mempunyai anak. Namun, setelah diingatkan oleh ia, pelanggan pun akhirnya memilih obat tablet.
"Ada aja kan (pelanggan) biasa yang punya anak obatnya sirup, tapi setelah diingatkan ya akhirnya pilih tablet karena pada takut.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik lima obat sirup dari peredaran. Larangan penjualan obat sirup masyarakat yang dikeluarkan oleh BPOM dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu cukup berpengaruh terhadap pergerakan saham farmasi.
Hingga penutupan perdagangan kemarin, harga saham emiten farmasi ditutup beragam. Bahkan ada yang menguat hingga menurun cukup drastis.
Penguatan paling besar ada pada saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) yang tercatat naik 20 poin atau 3,05% ke level Rp675 per saham. Volume transaksi saham SIDO mencapai 26,11 juta dengan nilai transaksi senilai Rp17,77 miliar.
(SAN)