SYARIAH

Sederet Ayat Alquran yang Menjadi Rujukan untuk Berinvestasi

Desi Angriani 24/10/2022 20:59 WIB

Alquran merupakan kitab suci agama Islam yang berisi petunjuk dan pedoman secara universal dan menyangkut seluruh aspek kehidupan seluruh umat manusia.

Sederet Ayat Alquran yang Menjadi Rujukan untuk Berinvestasi (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Alquran merupakan kitab suci agama Islam yang berisi petunjuk dan pedoman secara universal dan menyangkut seluruh aspek kehidupan seluruh umat manusia. Di dalam firman Allah tersebut, terdapat ayat-ayat mengenai ekonomi dan investasi yang tertuang baik secara eksplisit maupun implisit.

Rasulullah SAW sendiri sudah pernah menjalankan bisnis dan menjadi investor Makkah pada masanya. Seperti yang disebutkan dalam jurnal berjudul “Investasi dalam Perspektif Ekonomi Islam”: Pendekatan Teoritis dan Empiris karya Elif Pardiansyah (2017).

Hal inilah yang menyebabkan turunnya wahyu Allah tentang investasi. Dan berikut beberapa ayat yang dapat dijadikan sebagai rujukan untuk berinvestasi dalam perspektif islam. 

Ada tiga ayat yang dimaksud di antaranya QS Al-Baqarah (2) ayat 282, QS An-Nisa (4) ayat 9, dan QS Yusuf (12) ayat 46-49.

QS Al-Baqarah: 282 yang artinya “ Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, maka hendaklah kamu menuliskannya, dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menulisnya dengan benar”. 

Ini membuktikan bahwa harta pada dasarnya tidak dibenci Allah dimana ayat ini juga menyiratkan bahwa Islam melindungi perekonomian umat dengan mekanisme transaksi akad jual beli yang dilakukan secara jujur dan amanah.

QS. An-Nisaa : 9 yang menyatakan bahwa kita tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah, terutama lemah secara finansial. Karena itu, siapa pun harus berikhtiar untuk menyiapkan generasi yang melek finansial. Ini bisa ditempuh dengan cara menanamkan mindset investasi sejak dini.

QS. Yusuf : 46-49 kita dapat mengambil pelajaran dari ayat ini yang menjelaskan tentang pentingnya mengantisipasi masa krisis ketika kondisi perekonomian masih aman dan stabil. 

Ini tersirat dari takwil Nabi Yusuf a.s. yang menafsirkan mimpi raja perihal tujuh sapi gemuk dimakan tujuh sapi kurus dan tujuh tangkai hijau disertai tujuh tangkai kering. Solusi dari Nabi Yusuf a.s. saat itu  adalah menyarankan untuk menampung hasil panen dan dibiarkan pada sekamnya kecuali untuk kebutuhan makan sehari-hari sebagai persiapan masa paceklik. Kisah ini mengajarkan pentingnya berinvestasi dalam menata kehidupan di masa depan.

Menurut W. J. S. Poerwadarminta, yang dikutip dalam laman Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Senin (24/10/2022) investasi bukan hanya kegiatan yang mendatangkan manfaat di dunia saja melainkan di akhirat juga. Investasi bukan hanya bertujuan untuk memperkaya investor saja, tetapi lebih mengarah pada kemaslahatan masyarakat luas.

Namun, hal ini juga kembali kepada niat awal investor, yang tidak boleh melupakan nilai-nilai syariat yang menjadi landasan dasar. Investasi juga bernilai religi dan bentuk pengamalan agama seseorang. 

Dengan investasi kita juga dapat belajar bagaimana cara mengatur keuangan dengan bijak, untuk dapat berinvestasi tidak perlu modal yang banyak, cukup dengan yang sederhana saja bagi kita para pemula.

(DES/ Rita Hanifah)

SHARE