Kekurangan Cashless
1. Terlalu Bergantung pada Teknologi
Cashless sangat praktis digunakan, namun di sisi lain juga dapat membuat masyarakat terlalu bergantung pada teknologi. Sebagai contoh, jika terjadi bencana alam yang merusak sinyal telekomunikasi dan memutus aliran listrik, masyarakat bisa panik dan tidak berdaya karena semua dana tersimpan secara digital.
2. Risiko Keamanan Data
Oleh sebab pemrosesannya dilakukan secara online, maka cashless relatif rentan terhadap potensi kejahatan siber. Sebagai contoh pembobolan data nasabah, penipuan, penyalahgunaan data konsumen, dan sebagainya.
3. Rentan Boros
Selain rentan terkena serangan siber, metode pembayaran cashless juga bisa membuat seorang individu menjadi boros. Karena saking mudahnya bertransaksi, bukan tak mungkin dia akhirnya boros dan kelewat gampang mengeluarkan uang kapan saja semaunya.
4. Biaya Admin
Tiap transaksi keuangan yang dilakukan secara digital, tentu ada biaya admin yang dibebankan kepada nasabah untuk dibayar, termasuk ketika top up saldo. Nah, terkadang biaya admin ini berjumlah cukup besar jika diakumulasikan selama periode waktu tertentu.
5. Belum Inklusif Sepenuhnya
Meskipun sangat mudah digunakan, sayangnya metode pembayaran cashless sebenarnya belum 100 persen inklusif di Indonesia. Sebab masih ada beberapa daerah yang belum memiliki kantor cabang bank konvensional, ada juga daerah yang tidak mendapatkan sinyal yang baik, sehingga tidak dapat mengakses pembayaran online.
Itulah 10 kelebihan dan kelemahan cashless yang menarik untuk diketahui.
(Nadya Kurnia)