Menurut Busrul, potensi yang bisa didapat dari pelaksanaan akad kredit massal untuk kelanjutan bisnis Bank Jatim ini sangat besar. Dia menjelaskan, realisasi kredit konsumer adalah salah satu upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan membangkitkan sektor produktif dengan melibatkan UMKM.
“Nah, di setiap realisasi kredit konsumer diharapkan debitur langsung menginstall JConnect Mobile. Sehingga lewat langkah ini dapat meningkatkan transaksi perbankan dan berdampak terhadap pertumbuhan fee base income,” tegasnya.
Secara kinerja, lanjut Busrul, bila melihat dari keseluruhan portofolio kredit konsumer Bank Jatim, skim KMG berkontribusi sebesar 85 persen dari aspek outstanding dan 93 persen dari aspek jumlah debitur. Posisi selanjutnya disusul oleh skim KPR dam KKB yang cenderung mengalami kenaikan seiring adanya stimulus regulasi dari pemerintah.
Selain itu, pertumbuhan kredit konsumer Bank Jatim juga cukup baik. Sepanjang 2022, jumlah NoA kredit konsumer Bank Jatim sebesar 261.441 dan penyaluran kreditnya berada di angka Rp27,6 triliun.
“Kemudian hingga November 2023, jumlah NoA sudah mencapai 291.672 dan angka kreditnya sebesar Rp29,3 triliun,” tandas Busrul.
(FAY)