sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Alarm Perbankan Asing Mulai Hengkang dari Indonesia

Banking editor Maulina Ulfa - Riset
23/11/2023 15:42 WIB
Sejumlah bank asing menjual sejumlah lini bisnisnya di pasar Indonesia.
Alarm Perbankan Asing Mulai Hengkang dari Indonesia. (Foto: Freepik)
Alarm Perbankan Asing Mulai Hengkang dari Indonesia. (Foto: Freepik)

Tanda Ekonomi Mulai Goyang?

Bisnis perbankan global nampaknya dalam tanda-tanda sulit. Prospek perekonomian yang lemah pada 2024 akan menguji volume bisnis bank, kualitas aset, dan kondisi pembiayaan, berdasarkan outlook yang dikeluarkan S&P Global Ratings.

Positifnya, pendapatan sebagian besar bank akan terus memperoleh manfaat dari tingginya suku bunga.

“Prospek kami terhadap sektor perbankan global pada tahun 2024 adalah melanjutkan stabilitas peringkat. Kami melihat potensi momentum kenaikan peringkat terbatas, namun terdapat beberapa risiko utama yang dapat berdampak negatif terhadap peringkat bank jika skenario penurunan muncul di luar skenario dasar kami," kata analis kredit S&P Global Ratings, Gavin Gunning.

Diketahui saat ini tingkat suku bunga dari bank sentral utama dunia masih di level tinggi. Bank sentral AS, The Federal Reserve dalam risalah terbarunya juga kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga kebijakan pada akhir November nanti.

Volatilitas pasar keuangan global juga kembali meningkat 29,11 persen (mtm) ke level 17,52 sepanjang September 2023. Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi kenaikan Fed fund rate dan risiko perlambatan ekonomi yang meningkat.

Di kawasan Asia Pasifik, perekonomian China yang tidak stabil di tambah sektor properti yang bermasalah, ketidakpastian keuangan pemerintah daerah, dan ekspor yang melemah menjadi momok bagi industri perbankan.

Laporan Bloomberg News, bank-bank di China juga mengalami tahun yang buruk bagi transaksi global, di mana nilai merger dan akuisisi di China daratan dan Hong Kong telah turun 6 persen menjadi hanya sekitar USD185 miliar.

Jumlah tersebut kemungkinan merupakan jumlah terendah dalam satu tahun sejak 2013 dan tidak lebih dari setengah rata-rata tahunan sejak saat itu.

Terkait dengan kondisi di Tanah Air, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Amin Nurdin, mengatakan pelepasan lini bisnis oleh bank asing bukan semata-mata karena persaingan, tetapi ada kaitannya dengan kondisi ekonomi global.

"Bank asing kini harus memilah mana bisnis yang berkontribusi besar. Beberapa bank asing memang menilai bahwa lebih aman mereka bersaing di bisnis institutional banking dibandingkan konsumer," ujar Amin.

Meski demikian, ini juga dapat dilihat sebagai semakin ketatnya persaingan bank asing di Tanah Air. Mengingat, pihak yang melakukan akuisisi juga beberapa merupakan bank asing, seperti OCBC dan DBS yang merupakan bank berbasis Singapura. (ADF)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement